Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mensyukuri Ni'mat Allah SWT

assalamu'alaikum

akhiy wa ukhtiy tadi disekolah diadakan ESQ khusus untuk kelas sebelas. meski cenderung untuk menumbuhkan minat dan bakat pada diri sendiri.

hmmm,banyak pelajaran yang aku terima pada ESQ kali ini. yang paling menjadi sorotan pikiran aku tuh tentang "bersyukur"

akhiy wa ukhtiy, tahukah kamu dengan bersyukur dapat menghilangkan dari virus iri hati?

yupp, virus ini menimbulkan banyak mudhorat. rasa putus asa, membenci orang tersebut, minder dan pelbagai lainnya.
Diceritakan bahwa pada suatu malam seorang ulama bernama al-Fudhail bin 'Iyadh membaca
Al-Qur'an surat Al-Balad ayat 8 sampai 9 ini, lalu ia menangis. Maka orang-orang yang
melihatnya menanyakan apa yang membuatnya menangis? Ia menjelaskan, "Tidakkah engkau
memasuki malam harimu dalam keadaan bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan
dua mata kepadamu dan dengan dua mata ini engkau dapat melihat? Tidakkah engkau
memasuki malam harimu dalam keadaan bersyukur kepada Allah swt yang telah menjadikan
untukmu satu lidah yang dengannya engkau dapat berbicara?" Fudhail terus menerus menyebutkan organ-organ seperti ini dengan mengajukan pertanyaan retoris yang sama.

''Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.'' (QS Ibrahim [14]: 7)."

wahwah.. bersyukur itu adalah kunci dari segala-galanya. bukan dengan maksud "bersyukur" jadi menerima apa adanya tanpa ada usaha
seperti " wah, aku jadi orang miskin.ya sudah, syukuri saja"itu bukanlah bersyukur melainkan ke pasrahan tanpa diiringi usaha.

aku sering menyesali apa yang telah Allah berikan padaku namun, upps bukankah dengan begitu aku menjadi seornag kufur ni'mat? astaghfirullahaladzim. jadi,setiap aku bercermin dan melihat kekurangan pada diriku aku akan mengingat seorang yang dengan cacat disana-sini, namun mereka dapat berhasil dengan keterbatasannya itu.

setiap aku menilai nasib ku, "mengapa aku tidak dibelikan motor seperti teman-temanku?"
astaghfirullahaladzim, aku teringat , masih banyak manusia yang hidup dibawah kolong jembatan, berluntang-lantung mencari tempat berteduh. sedangkan diriku? betapa banyak ni'mat Allah yang dititipkan-Nya.
Namun, perasaan bahwa manusia tidak akan mampu mensyukuri nikmat Allah, bisa menjadi kontraproduktif. Ini akan menjadikan manusia frustrasi dan putus asa untuk dapat mensyukuri nikmat Allah dan sikap ini tentunya tidak dibenarkan oleh Islam. Oleh karena itu, ada dua cara yang ditawarkan Rasulullah dalam hal ini, yaitu:

Setiap hari hendaklah manusia menunaikan shalat Dhuha. Terkait hal ini beliau bersabda, "Semua itu cukup tergantikan dengan dua rakaat Dhuha” (HR Muslim, hadits no. 720). Maksudnya, shalat Dhuha bernilai cukup untuk menggantikan kewajiban setiap ruas tulang belulang manusia dalam menunaikan kewajibannya untuk bersyukur.

Hendaklah seorang manusia merutinkan membaca dzikir pagi dan sore dengan bacaan sebagai berikut: Allahumma ma ashbaha bi (kalau sore membaca: Allahumma ma amsa bi) min ni'matin auw bi ahadin min khalqika faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukru. Yang artinya "Ya Allah, kenikmatan apa saja yang engkau berikan kepadaku pada pagi hari ini, atau pada sore hari ini, atau yang engkau berikan kepada siapa pun dari makhluk-Mu, maka semua itu adalah dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, maka, untuk-Mu segala puji dan untuk-Mu pula segala syukur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar